Selasa, 07 Oktober 2014

Self Limiting Belief

Self limiting belief adalah keyakinan-keyakinan yang membatasi diri. Dimana keyakinan itu merupakan kunci utama sebelum tujuan apapun dicoba untuk dilakukan. Tanpa keyakinan, tindakan adalah sebuah pilihan. Dengan keyakinan, tindakan merupakan keharusan. Dari sini dapat kita lihat bagaimana besarnya pengaruh keyakinan terhadap diri kita, begitu juga dengan self limiting belief, keyakinan mempunyai kekuatan dahsyat. Keyakinan yang positif bisa membuat orang biasa saja mampu melakukan hal yang luar bisa. Namun sebaliknya, ketika seseorang memiliki keyakinan yang negatif, maka bisa membuat orang tersebut terpuruk dalam keputusasaan tak peduli seberapa besar bakat Dan kemampuan yang dimilikinya.
Contoh self limiting belief yang saya alami yaitu: saya takut berbicara didepan orang banyak, saya tidak memiliki rasa percaya diri sama sekali dalam berbicara, setiap apa yang ingin saya sampaikan rasa takut itu sudah menyelimuti saya terlebih dahulu. seperti halnya dalam diskusi dikelas, saya sangat sulit untuk menjawab ataupun memberi pertanyaan saat dosen suruh bertanya. Tidak hanya rasa takut, terkadang muncul rasa malu, minder dan gugup yang menyebabkan saya enggan berbicara. Saya merasa apa yang saya  bicara itu semuanya salah, dan tak ada artinya. Dan saya merasa tidak memiliki kemampuan sama sekali berbicara didepan banyak orang. Itu yang menyebabkan saya sulit untuk berbicara. keyakinan-keyakinan seperti ini telah membatasi diri saya sehingga membuat saya tidak percaya diri, ini semua telah terkonsep dalam alam bawah sadar saya.
Teknik yang saya lakukan untuk mengatasi hal ini yaitu:
Saya harus selalu berfikiran positif, artinya tidak boleh menganggap bahwa berbicara didepan umum itu merupakan suatu ancaman bagi saya, Berusaha bersikap tenang dan santai, Dalam diskusi harus berusaha untuk  bisa menjawab pertanyaan, harus memiliki keyakinan dalam berbicara, banyak berdo’a agar memiliki kepribadian yang baik, belajar dengan giat, karena kadang-kadang rasa takut untuk berbicara itu tidak hanya karena timbulnya rasa malu, gugup saja namun kadang saya yang kurang ilmu pengetahuan sehingga tidak tahu apa yang ingin disampaikan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar